Dalam Orasinya, Saibal Sahputra yang merupakan Koordinator Aksi Serta Wakil Ketua HIMMAH Sumatera Utara ini mengatakan, aksi unjukrasa yang dilakukan HIMMAH Sumut di Kantor PDAM Tirtanadi untuk membuktikan kepada Polda Sumut, bahwa ketiga direktur lainnya Ahmad Thamrin, Tamsil Lubis, dan Mangindang Ritongan diduga ikut menikmati uang rakyat di perusahaan plat merah milik Pemprov Sumut tersebut dalam kasus korupsi kontrak kerjasama penagihan rekening air PDAM Tirtanadi.
"Azzam Rizal tidak sendiri melakukan korupsi, saya rasa Polda Sumut tidak jujur mengungkap dan menuntaskan korupsi di Tirtanadi,” Kata Saibal.
Menurutnya, kasus korupsi kas koperasi karyawan Tirtanadi sebesar Rp30 miliar harus diusut tuntas dan atas keterlibatan ketiga direktur Ahmad Thamrin, Tamsil Lubis, dan Mangindang Ritonga. Kemudian kasus dugaan korupsi rental mobil pejabat PDAM Tirtanadi, dan kasus dugaan korupsi proyek IPA Sunggal tahun 2013 sebesar Rp176 miliar.
“Mustahil ketiga direktur dan ketua koperasinya tidak terlibat, dan tidak mungkin mereka tidak ikut menikmati uang rakyat di PDAM Tirtanadi. Jika polisi dan jaksa tidak mau mengungkapnya, berarti ada apa-apanya dengan polisi dan jaksa. Kita berharap korupsi di PDAM Tirtanadi tuntas terungkap dan menangkap ketiga direktur dan pejabat koperasi ikut terlibat,” tegas Saibal.
Ada beberapa tanda-tanda kejanggalan di tubuh PDAM ini, selain penuh intrik politik dan korupsi, sampai sekang pemprov Sumut belum juga menetapkan dirut yang baru, artinya Azam Rizal masih menjabat sebagai dirut karena surat pemberhentian dan pengangkatan pengagnti dirut yang baru belaum ada, anehnya lagi dengan seenaknya 3 direksi ini mengambil langkah sesuka hati dengan menjalanlkan roda organisasi di PDAM Tirtanadi Sumatera Utara.
Massa HIMMAH menyampaikan orasinya dengan membakar ban dan membentangkan sepanduk sepanjang lima meter bertuliskan ‘tangkap tiga ditektur PDAM Tirtanadi, polisi dan jaksa jangan tutup mata’.
Sekitar satu jam berorasi di depan pintu masuk, massa kemudian diterima bagian humas. Namun pebicaraan tidak berlangsung lama lantara massa meminta ketiga direktur yang menerima mereka. Sempat terjadi perang mulut dan nyaris bentrok, syukurnya massa bisa dikendalikan oleh polisi yang melakukan pengawalan.
Kamis 2 Oktober 2014.Di Kutip
0 comments:
Post a Comment